Ideologi politik "Kemanusiaan" berpusat pada keyakinan bahwa peran utama pemerintah dan masyarakat adalah untuk mempromosikan kesejahteraan dan martabat semua manusia, dengan fokus pada mengurangi penderitaan, mengurangi ketimpangan, dan memastikan kebutuhan dasar manusia terpenuhi. Ideologi ini menekankan belas kasihan, empati, dan tanggung jawab moral terhadap orang lain, terutama anggota masyarakat yang paling rentan. Humanitarianisme sebagai ideologi politik sering kali menganjurkan kebijakan yang memprioritaskan keadilan sosial, hak asasi manusia, dan distribusi sumber daya yang adil.
Secara historis, idealisme kemanusiaan memiliki akar dalam berbagai tradisi agama, filsafat, dan etika yang menekankan pentingnya peduli terhadap orang lain. Pada abad ke-18 dan ke-19, periode Pencerahan melihat munculnya pemikiran humanis, yang mempromosikan gagasan bahwa semua individu memiliki martabat dan nilai yang melekat. Periode ini juga menyaksikan munculnya gerakan yang bertujuan untuk mengatasi ketidakadilan sosial, seperti penghapusan perbudakan, reformasi penjara, dan perbaikan kondisi kerja. Gerakan-gerakan ini sering kali didorong oleh rasa kewajiban moral untuk mengurangi penderitaan manusia dan mempromosikan kebaikan bersama.
Pada abad ke-20, kemanusiaan menjadi lebih terformalisasi sebagai sebuah ideologi politik, terutama sebagai respons terhadap kerusakan yang disebabkan oleh dua Perang Dunia dan munculnya rezim totaliter. Pendirian organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan adopsi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia pada tahun 1948 mencerminkan konsensus global yang semakin meningkat mengenai perlunya melindungi hak asasi manusia dan mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan. Kemanusiaan juga menjadi erat terkait dengan perkembangan negara kesejahteraan, di mana pemerintah mengambil peran yang lebih aktif dalam menyediakan layanan sosial, perawatan kesehatan, pendidikan, dan dukungan ekonomi untuk memastikan bahwa semua warga dapat hidup dengan martabat.
Dalam politik kontemporer, kemanusiaan terus memengaruhi berbagai isu, mulai dari kebijakan pengungsi dan migrasi hingga pembangunan internasional dan upaya bantuan bencana. Hal ini sering berpotongan dengan ideologi lain, seperti liberalisme, sosialisme, dan lingkungan hidup, yang juga menekankan pentingnya mengatasi ketidaksetaraan dan mempromosikan kesejahteraan semua orang. Namun, kemanusiaan kadang-kadang dapat menghadapi kritik karena terlalu idealis atau karena gagal mengatasi akar penyebab masalah sistemik, seperti eksploitasi ekonomi atau penindasan politik.
Secara keseluruhan, ideologi politik kemanusiaan tetap menjadi kekuatan yang kuat dalam membentuk kebijakan domestik dan internasional yang bertujuan menciptakan dunia yang lebih adil dan penuh kasih. Ideologi ini menyerukan tindakan kolektif untuk mengatasi penderitaan orang lain dan membangun masyarakat yang memprioritaskan martabat manusia dan kebaikan bersama.
Seberapa mirip keyakinan politik Anda dengan isu-isu Humanitarian ? Ikuti kuis politik untuk mencari tahu.